DKI Luncurkan Gerakan Publik Baca Buku Bareng
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan gerakan publik "Baca Buku Bareng". Gerakan tersebut dipelopori oleh iJakarta yang merupakan aplikasi perpustakaan digital berbasis media sosial.
Gerakan publik Baca Buku Bareng ini mengundang partisipasi aktif seluruh pihak untuk mewujudkan budaya literasi yang lebih baik secara umum
Gerakan ini terselenggara atas dukungan dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD), Dinas Pendidikan, Jakarta Smart City, Perpustakaan Nasional, serta Yayasan Nusa Membaca. Tujuan gerakan ini dirancang untuk meningkatkan minat baca warga Ibukota dengan iJakarta.
"Gerakan publik Baca Buku Bareng ini mengundang partisipasi aktif seluruh pihak untuk mewujudkan budaya literasi yang lebih baik secara umum," kata Tinia Budiarti, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DKI Jakarta, Selasa (17/5).
Hari Buku Nasional, PT KCJ Bagi Bagi Buku ke PenumpangTidak hanya membaca buku, kegiatan ini juga sekaligus untuk mendiskusikan, serta berbagi dan menyebarkan buku digital dari warga untuk warga. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh warga, penulis, penerbit, tokoh masyarakat, komunitas maupun institusi atau organisasi. Berbagai pihak dapat berkontribusi sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing.
Gerakan “Baca Buku Bareng” diluncurkan untuk mendorong minat baca yang masih rendah sekaligus sebagai bentuk dukungan mendukung Program Jakarta Kota Literasi yang telah dicanangkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
iJakarta yang diluncurkan pada tanggal 3 Oktober 2015 menjadi salah satu media untuk mengimplementasikan gerakan tersebut. Melalui iJakarta masyarakat dapat meminjam dan membaca buku secara gratis, memberi ulasan dan berdiskusi melalui fitur yang sudah disediakan.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta telah mendeklarasikan Jakarta sebagai Provinsi Literasi pada tanggal 27 Januari 2016 lalu. Tujuan deklarasi tersebut untuk membangun komitmen bersama, yang dimulai dari Dinas Pendidikan, Sudin Pendidikan, kecamatan dan sekolah, dalam mengembangkan budaya membaca dan menulis dikalangan guru dan peserta didik.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto mengatakan,
Indonesia berada pada index 0,001 untuk minat baca. Artinya dari seribu penduduk hanya ada satu orang yang memiliki minat baca yang tinggi."Makanya kami terus berusaha untuk meningkatkan minat baca dari masyarakat melalui iJakarta ini," tandasnya.
Sejak diluncurkan pada Oktober 2015 lalu, iJakarta telah menarik minat warga Jakarta. Tercatat saat ini sudah ada 115 ePustaka, 54.766 pengguna (33.3457 android, 3.786 IOS, dan 17.523 desktop), 29.643 pengguna aktif dengan durasi membaca sekitar 40-180 menit, 12.724 koleksi judul buku, 190.164 eksemplar, dari 18 penerbit.